Suasana rapat koordinasi antara KPU Mimika dengan Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati di Hotel Horison Timika – Mimika – Papua Tengah,Minggu (17/11/2024)./Foto : suber humas JMSI Mimika
TIMIKA,(taparemimika.com) – Pelaksanaan debat kedua bagi pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mimika Periode 2024 – 2029 akan berlangsung di Timika dan akan dilaksanakan pada Selasa 19 November 2024.
Hal itu disampaikan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mimika, Divisi Hukum Hironimus Kiaruma usai rapat koordinasi dengan Tim Pemenangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Johannes Rettob-Emanuel Kemong (Joel), Maximus Tipagau-Pegy Patricia Patippi (MP3) dan Aleksander Omaleng-Yusuf Rombe (AIYE), di Hotel Horison Timika – Mimika – Papua Tengah,Minggu (17/11/2024).
Rapat yang dipimpin oleh Divisi Hukum KPU Mimika, Hironimus Kia Ruma didampingi Divisi SDM KPU, Dalince Somou, dihadiri juga Sekretaris KPU Mimika, Roni Toisuta, Kabag Ops Polres Mimika, AKP Sejuri, Kabid Politik Dalam Negeri Bakesbangpol Mimika Lukas Luli Lasan serta Chris, Ketua FKUB Mimika,Jefri Hutagalung.
Hironimus mengatakan debat kedua ini dilaksanakan sesuai jadwal yaitu pada Selasa tanggal 19 November 2024 Pukul 14.00 WIT, bertempat di GOR Futsal Timika.
Divisi Hukum KPU Mimika, Hironimus Kia Ruma (Kanan) dan Divisi SDM KPU, Dalince Somou (kiri)/Foto : redaksi
“Untuk tema debatnya adalah penyelesaian persoalan daerah melalui sinergitas pembangunan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dan penguatan nasionalisme untuk memperkokoh NKRI,” jelasnya.
Sementara sub tema kata Hironimus ada 4 , yaitu pertama persoalan daerah, kedua sinergitas pemerintah pusat dan daerah, ketiga penguatan nasionalisme memperkokoh NKRI dan keempat adalah penegakan hukum.
Untuk tim perumus pada debat kedua ini kata Hironimus, berjumlah 6 orang yakni, Dari Jayapura 4 orang sebagai akademisi, Timika 1 orang sebagai tokoh masyarakat, dan 1 orang tenaga profesional dari Jakarta.
Untuk peserta pendukung dari masing masing Paslon boleh membawa 100 orang. Kemudian ada tim pemecah ombak berjumlah 100 orang, yang diundang dari Mahasiswa, Tokoh masyarakat, Tokoh perempuan,Tokoh Agama, dan lembaga adat.
Selain itu Ia menambahkan, Pada debat kedua ini sedikit berbeda dari debat pertama, karena melibatkan masyarakat untuk menyampaikan pertanyaan, dan pertanyaanpun diharapkan tidak melenceng dari tema debat. (tm1)