Ketua KPU Provinsi Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni/Foto : husyen opa
TIMIKA, (taparemimika.Com) – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni, mengimbau seluruh pihak untuk mematuhi aturan dan menjaga suasana damai memasuki masa tenang jelang pemungutan suara. Ia meminta 18 partai politik pengusung pasangan calon gubernur dan bupati agar segera membersihkan atribut kampanye (APK) yang masih terpasang di berbagai sudut kota.
“Saat ini kita sudah memasuki masa tenang. Kami berharap seluruh partai politik tunduk pada aturan. Semua atribut kampanye yang masih terpasang harus segera dilepas. Masa kampanye sudah selesai, saatnya kita berfokus pada pemilihan,” ujar Jennifer saat ditemui di Timika, Minggu (24/11/2024) malam.
Selain APK, Jennifer juga mengingatkan pentingnya persiapan saksi yang benar-benar memahami tugasnya.
“Tolong persiapkan saksi yang kompeten. Jangan sampai ada saksi yang keliru atau bertugas untuk orang lain. Hal seperti ini harus dihindari demi menjaga kredibilitas proses pemilu,” tegasnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk menjaga ketenangan dan keamanan selama masa tenang hingga hari pemungutan suara.
“Ini adalah pesta demokrasi, pesta rakyat. Mari kita nikmati dengan damai. Tidak perlu membawa alat tajam seperti pisau, parang, atau panah, apalagi senjata api. Ini bukan waktunya berburu, tetapi memilih pemimpin yang akan melayani kita lima tahun ke depan,” tambahnya.
Memasuki masa tenang, Jennifer juga mengimbau masyarakat untuk menghindari hoaks, provokasi, dan tindakan yang tidak bermartabat, termasuk membawa alat tajam untuk memancing konflik yang nantinya akan merusak pesta demokrasi.
“Kita tidak mungkin memilih pemimpin dengan berdarah-darah. Dendam hanya akan menimbulkan luka yang panjang. Mari kita wujudkan pesta demokrasi yang damai dan bermartabat, memberikan fondasi yang baik untuk generasi masa depan kita,” tegasnya.
Ia mengajak seluruh tim sukses pasangan calon untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, sehingga Papua Tengah sebagai provinsi baru dapat menciptakan sejarah yang positif.
“Jadikan pemilu ini sebagai momentum untuk mewarnai provinsi baru kita dengan hal-hal baik, bukan dengan kekerasan atau tindakan yang mencoreng martabat kita,” pungkas Jennifer. (tm1)