Gelar Reses Di RT 13 Kelurahan Koperapoka, Adrian Andhika Thie Menerima Ragam  Aspirasi Warga

Suasana kegiatan Reses Di RT 13 Kelurahan Koperapoka, dari anggota DPRK Mimika darai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adrian Andhika Thie saat bertatap muka dengan warga dan Menerima Ragam  Aspirasi Warga/Foto : daengk Yuyunk

TIMIKA, (taparemimika.com) – Saat menggelar reses di Rukun Tetangga (RT) 13 Kelurahan Koperapoka, distrik Mimika Baru pada, Kamis (11/10/2025), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Mimika, dari Daerah Pemilihan III Mimika, Adrian Andhika Thie,Sst,Par menerima banyak usulan aspirasi dari warga.

Sejumlah usulan diterima Adrian Andhika Thie, mulai dari persoalan Air Bersih PAM,drainase, jalan, beas siswa bagi pelajar OAP, lampu jalan, persoalan sampah, MCK, Limbah PLN, PKH-BLT, pelebaran Jalan Leo Mamiri, dan masalah paling  lot dibicarakan adalah usulan agar Jalan Bhayangkara yang menjadi sumber kemacetan agar dikembalikan menjadi satu arah.

Ketua RT 13 Kelurahan Koperapoka, Dessy Way mewakili warga menyampaikan beberapa usulan kepada anggota dewan diantaranya, soal Drainase yang perlu dibangun dan menata aliran air pembuangan, persoalan sampah yang masih saja belum maksimal sehingga meminta agar ada program satu RT satu gerobak bentor untuk menjawab masalah sampah.

Selanjutnya masalah lampu penerangan jalan juga diminta warga agar dapat dipasang di RT 13 dan sejumlah tetangga RT lainnya, karena RT 13 merupakan salah satu lokasi kadang menjadi tempat transaksi narkoba.

“Kami minta agar ada lampu penerangan jalan, sebab kondisi di RT 13 padat pendudukan dan sangat rawan dan selama ini sering terjadi kasus-kasus kriminal, karena itu kami mohon dewan untuk bisa mengusulkan ke OPD tehnis dan kalau bisa lampu jalannya pakai solar sel,”pinta Desy Way.

Dijelaskan, bahwa masalah yang paling urgent di wilayah Kelurahan Koperapoka adalah soal Jalan pemukiman yang sudah rusak parah, pelebaran Jalan Leo Mamiri dan Jalan Bhayangkara untuk diberlakukan kembali satu arah, karena menjadi tempat kemacetan.

“Dijalan Bhayangkara itu sudah sempit dan banyak pedagang sehingga menjadi sarang kemacetan, apalagi diwaktu sore. Jalan di Leo Mamiri juga perlu diperlebar karena menjadi salah satu jalan yang cukup padat dilalui kendaraan, dan sangat riskan akan terjadinya kecelakaan,”usulnya.

Warga juga disini khususnya warga lokal membutuhkan fasilitas MCK, dan membutuhkan rumah yang layak huni, sebab saat ini banyak rumah yang perlu di rehab.

“Banyak rumah warga yang sudah tidak layak khususnya warga OAP, juga tolong diperhatikan para janda-janda dan fakir miskin di RT 13 ini banyak, sehingga hal seperti ini bisa  menjadi perhatian pemerintah. Termasuk bantuan modal usaha bagi UMKM agar lebih mudah diperoleh ,”katanya.

Kebutuhan yang juga sangat mendesak bagi warga RT 13 kata Dessy adalah soal kebutuhan air bersih, khususny air bersih yang melalui PDAM.

“Warga RT 13 sampai sekarang masih belum menikmati air bersi PAM, sementara wilayah lain sudah. Mohon agar dinas terkait bisa segera juga untuk mengalirkan air bersih melalui pipa ke rumah-rumah warga,”pinta Dessy Way.

Anggota DPRK Mimika dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Adrian Andhika Thie saat sesi foto bersama dengan Ketua RT dan warga di RT 13 Kelurahan Koperapoka, Kamis (10/10/2025)/Foto : daengk yuyunk

Menanggapi usulan dan aspirasi dari warga RT 13, anggota DPRK Mimika Adrian Andhika Thie mengatakan, seluruh usulan dari warga akan menjadi atensi untuk dapat diperjuangkan dan didorong dalam pembahasan dan koordinasi untuk dimasukkan dalam program OPD-OPD tehnis.

Kata Adrian, masalah air bersih, drainase serta lampu penerangan jalan akan menjadi prioritas untuk diusulkan dan didorong dalam program APBD kabupaten Mimika, karena masalah ini bukan saja di RT 13 tampai hampir semua wilayah mengusulkan.

“Saya setuju kalau lampu penerangan jalan menggunakan solar sel, untuk usulan ini nanti saya coba dorong di APBD Mimika tahun 2025. Kalau tidak, kalau tidak nanti coba kita dorong juga melalui program-program dari  Provinsi Tengah,”ungkapnya.

Terkait masalah usulan jalan Bhayangkara untuk dijadikan kembali satu arah, kata dia pemerintah yang baru saat ini coba menguarai persoalan ini dibawah kepempinan Bupati Johannes Rettob saya yakin akan memikirkan tentang hal ini, karena disana juga menjadi tempat perputaran ekonomi bagi Mama-mama Papua.

“Mungkin system atau pola bagaimana Jalan Bhayangkara itu bisa ditata dan ditertbikan sehingga tidak terjadi kemacetan, dengan usulan kembali ke satu arah mungkin salah satu. Karena disana kita punya Mama-mama Papua sehingga dibutuhkan solusi agar mereka juga punya kesempatan untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga,”sebutnya.

Sedangkan terkait drainase, sungai-sungai kecil yang berkaitan dengan soal sampah coba nanti akan menindak lanjuti dengan berkoordinasi dengan dinas terkait agar masalah drainase dan sampah ini bisa terjawab.

“Kita coba mendorong persoalan sampah dan drainase ke pemerintah agar bisa terurai, yang masalah kita saat ini karena RT-RW atau perencanaan Tata Ruang kita belum ada. Tentunya ini akan menjadi atensi saya, mohon dukungannya agar kami dewan bisa terus mendorong dan memperjuangkan usulan-usulan agar bisa terjawab,”tutup Adrian. (yuyun)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *