Plt Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Mimika, Fransiska Paulina Lein,SE,M.Si saat menutup kegiatan mewakili Kadis DPMPTSP kabupaten Mimika , Selasa (12/11/2024)/Foto : redaksi
TIMIKA, (taparemimika.com) – Kegiatan Sosialisasi Tentang Peta Potensi Investasi yang diperuntukkan bagi utusan Organisasi Perangkat Daerah, Para Kepala Distrik dan Pengusaha dan UMKM, Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Mimika, menghadirkan dua narasumber dari Jusuf Kalla School Of Government Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yaitu Dr Budiyanto,SE,M.Sc dan Agung Kresna B, S.Sos,M.A.
Plt Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Mimika, sekaligus Ketua Panitia Kegiatan Fransiska Paulina Lein,SE,M.Si dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan pelaksaaan kegiatan sosialisasi ini adalah untuk menyampaikan hasil akhir dan survey dan analisis data yang telah dilakukan terhadap peta potensi investasi yang ada di Mimika.
“Kepada Instansi-instansi terkait dan stekholder yang ada untuk dijadikan sebagai bahan informasi yang dapat diinput kedalam aplikasi Potensi Investasi Regional (PIR) Kementrian Investasi / BKPM RI, sehingga dapat diakses secara luas oleh investor, baik dalam negeri maupun luar negeri,”sebutnya pada saat menyampaikan laporan pembukaan kegiatan Sosialisasi Peta Investasi yang berlangsung di Grand Tembaga Hotel, Timika, Selasa (12/11/2024).
Sementara materi sosialisasi Peta Potensi Investasi yang disampaikan oleh dua narasumber dari Jufu Kalla Government Of School Dr Budiyanto,SE,M.Sc dan Agung Kresna B, S.Sos,M.A yang dimiliki kabupaten Mimika diantaranya meliputi letak geografis, Demokgrafi Wilayah, tingkat pendidikan dan pengangguran, Ketenagakerjaan, pembangunan manusia, Perekonomian, Hasil Perhitungan LQ dan Shift Share, Hasil Perhitungan Tipologi dan Klassen dan segi, Sektor Perikanan, Sub Sektor Perikanan Tangkap, Sektor Perkebunan, Sub Sektor Perkebunan, Hasil Perhitungan Tipologi Klaster Dan Klassen, Sektor Peternakan, Sub Sektor Peternakan, Komoditas Emas & Tembaga, Komoditas Migas Dan Sektor Pariwisata, Sub Sektor Pariwisata Alam.
Narasumber Dr Budiyanto,SE,M.Sc dari Jusuf Kalla School Of Government Universitas Muhammadiyah Yogyakarta saat menyampaikan materi Sosialisasi Peta Investasi/Foto : redaksi
Budiyanto dalam pemaparannya menyebutkan, bahwa sektor unggulan daerah merupakan sektor ekonomi potensial yang dimiliki oleh suatu wilayah yang dapat dikembangkan atau dimaksimalkan untuk menjadi penentu perkembangan ekonomi (Alwi, dkk, 2021).
Sektor unggulan adalah sektor ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif bagi suatu daerah, yang diharapkan mampu untuk memberikan kontribusi di dalam akselerasi pembangunan wilayah dan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah.
Ini sesuai dengan Keputusan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 50/2023 tentang Panduan Penyusunan Potensi dan Peluang Investasi Daerah, penentuan sektor unggulan di suatu wilayah dilakukan menggunakan teknik analisis ekonomi regional, seperti analisis Location Quotient (LQ), Shift-Share, Tipologi Sektor, dan Tipologi Klassen.
Bahwa hasil analisis penentuan sektor unggulan tersebut ditindaklanjuti dengan melakukan identifikasi terhadap komoditas atau produk yang dihasilkan oleh pelaku aktivitas ekonomi pada sektor tersebut, serta analisis terhadap peluang usaha dalam rangka meningkatkan nilai tambah pada produk dan komoditas unggulan daerah.
Bahwa kabupaten Mimika memiliki luas wilayah total sebesar 21.693,51 km2 dan terbagi ke dalam 18 Distrik, dengan Distrik Mimika Barat Jauh memiliki wilayah terluas yaitu 14,4% dan Distrik Iwaka sebagai distrik terkecil yaitu 1,45% dari total luas keseluruhan.
Distrik Alama, Hoya, dan Jila merupakan wilayah tertinggi dengan ketinggian mencapai 2.800 mdpl, dan distrik Mimika Barat Jauh dan Mimika Barat Tengah menjadi wilayah terendah dengan ketinggian 2 Mdpl.
Dengan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mimika tahun 2023 tumbuh sebesar 7,90%. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 8,57%.
Plt Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Mimika, Fransiska Paulina Lein,SE,M.Si/Foto : redaksi
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen PK-LNPRT sebesar 6,83%. Dengan pertumbuhan tersebut, Kabupaten Mimika berkontribusi secara signifikan terhadap kondisi perekonomian di wilayah Papua Tengah yaitu sebesar 84%
Sektor ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup signifikan, meningkat dari 81,56% pada tahun 2019 menjadi 89,72% pada tahun 2023, dan sektor sekunder mengalami penurunan dari 4,42% di tahun 2019 menjadi 2,44% di tahun 2023. Pada tahun 2019, sektor ini memiliki kontribusi sebesar 14,02% kemudian mengalami penurunan signifikan sampai pada tahun 2023, mencapai 7,84%.
Selain menerima materi tentang Peta Potensi Investasi, dalam kegiatan tersebut diisi dengan diskusi serta tanya jawab dari peserta kepada dua narasumber.
Dari pantauan, para peserta yang kebanyakan dari perwakilan 18 distrik banyak memberikan pertanyaan dan meminta penjelasan tentang bagaimana menggali potensi-potensi yang bisa merangsang investasi masuk ke Timika.
Pada acara penutupan Sosialisasi, mewakili Kepala DPMPTSP kabupaten Mimika Abraham Kateyau, Plt Kepala Bidang Penanaman Modal pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) kabupaten Mimika, Fransiska Paulina Lein,SE,M.SI secara resmi menutup kegiatan, dan dilanjutkan dengan foto bersama. (tm1)