HUKUM  

Ingatkan Warga Pegunungan Papua Di Mimika Tidak Terprovokasi Peristiwa Pembunuhan Di Timika, Walilo: Jangan Bawa-Bawa Nama Suku

Ketua Kerukunan Keluarga Besar Jayawijaya (KKBJ) Mimika, Martinus Walilo/Foto : redaksi

TIMIKA, (taparemimika.com) – Tokoh masyarakat Mimika, Ketua KKBJ Kerukunan Keluarga Besar Jayawijaya, Martinus Walilo mengimbau warga Mimika khususnya warga asal daerah pegunungan seperti suku Dani, Damal Amugnme, Moni, Nduga dan Mee, untuk tidak tidak terpancing dan tidak terprovokasi akibat terjadinya peristiwa pembunuhan belakangan hari terakhir ini.

Walilo menilai kasus penganiayaan yang menyebabkan pembunuhan itu merupakan tindak kriminal murni tanpa tersangkut paut dengan pemilihan umum yang sudah lewat.

“Secara khusus orang Pegunungan Papua yang ada di Mimika saya imbau kita jaga keamanan bersama, tidak boleh terpancing atau terprovokasi oleh peristiwa yang ada” ujarnya saat menghubungi wartawan Jumat 20 Desember 2024.

Ia juga meminta kejadian itu tidak membawa-bawa nama suku tertentu manapun, sebab tindak kriminal itu dilakukan oleh oknum warga yang tidak mewakili hakekat keseluruhan orang dalam suku terkait.

“Tidak boleh membawa-bawa nama suku. Itu oknum yang melakukan kejahatan, pembunuhan, penganiayaan, yang bertanggung jawab adalah pribadi oknum itu. Tidak boleh sebut-sebut nama suku, baik itu orang Papua maupun orang luar Papua yang ada di Mimika sini,” tegasnya.

Kepala Suku Dani di Mimika, Martinus Walilo yang juga  mantan anggota DPRD Mimika ini menambahkan, ia mempercayakan kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa kriminal beberapa pembunuhan yang terjadi di Kota Timika akhir-akhir ini, sampai pelakunya dijerat dengan hukum yang berlaku.

Walilo tegas meminta, para warga asal pegunungan untuk tidak merespon negatif, dan tidak terprovokasi akibat tindakan oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Perang suku atau lakukan kejahatan membunuh orang tidak bersalah itu Tuhan larang, melanggar hukum Tuhan dan melanggar hukum pemerintah. Itu bertanggung jawab di dunia dan di akhirat. Menghilangkan nyama manusia yang tidak bersalah itu tidak boleh, hukumnya berat,” tegasnya.

Ia meminta warga tenang dan turut mengupayakan ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-masing.

“Supaya kita bisa menjalani hidup bersama dengan aman, tertib, terkendali, damai di Mimika yang kita cintai bersama ini,” tandasnya. (tm1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *