Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Baa-Alawy Bandung, Al Habib Umar Rofiq Bin Ali Bin Hamid saat menyampaikan hikmah Isra Mi’raj dan peringatan Haul Akbar ke 20, Syaikh Zaini Bin Abdul Ghani Al-Banjari Martapura (Guru Sekumpul) di Majelis Darul Muhibbin di Jalan Anggrek Timika, Papua Tengah, Minggu (16/2/2025)/Foto : husyen opa
TIMIKA, (taparemimika.com) – Majelis Daru Muhibbin Timika pada, Minggu (16/2/2025) menggelar Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Haul Akbar ke 2 Syaikh Zaini Bin Abdul Ghani Al-Banjari Martapura (Guru Sekumpul) yang berlangsung di Majelis Darul Muhhibbin di Jalan Anggrek Kelurahan Sempan, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Selain acara peringatan Isra Mi’raj dan Haul Akbar ke 20 Guru Sekumpul, acara tersebut juga sebagai rangkaian acara dalam menyambut tibanya Bulan Suci Ramadhan 1146 H.
Peringatan Isra Mi’raj dan Haul Akbar ke 20 Guru Sekumpul yang menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ihsan Baa-Alawy Bandung, Al Habib Umar Rofiq Bin Ali Bin Hamid sekaligus menyampaikan hikmah Isra Mi’raj diawali dengan Yasin Tahlil,Pembacaan Maulid Simtoduror, Kalam Ilahi, Pembacaan Managib, Muqodimah Khodimul Majelis dan Mau”dhatul Hasanah.
Selain Pengasuh Pondok Pesantren Al-ihsan Baa-Alawy, Al Habib Umar Rofiq Bin Ali Bin Hamid juga hadir Pengusah Majelis Daru Muhibbin Al Ustadz Sufyan Bin Syarif Bin Yusuf, Al Habib Muhammad Bin Ali Alhamid, Habib Saleh Alhamid, Habib Helmy Al-Kaff, Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Mimika, La Itam Grenenggo, para Habaib, Ustadz, Para Alim Ulama, Tokoh Agama, Jamaah Majelis dan udangan lainnya.
Dalam penyampaian Hikma Isra Mi’raj, Al Habib Umar Rofiq Bin Ali Bin Hamid mengakui bahwa perkumpulan yang saat sedang berlangsung merupakan anjuran Baginda Rasulullah Muhammad SAW dan merupakan nikmat yang sangat besar.
“Perkumpunan seperti ini adalah permintaan baginda Nabi Muhammad SAW, nikmat yang besar apabila perkumpulan kita ini apa yang kita inginkan akan diinginkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Detik detik yang mulia ini adalah harapan kita semoga Allah mengabulkan doa dan keinginan kita untuk bertemu dan dapat memandang Baginda Rasulullah Muhammad SAW kelak di yaumil akhir,”sebut Al Habib Umar Rofiq Bin Ali Bin Hamid.
Rasullulah Muhammad SAW pernah berkata untuk umatnya selalu memperbanyak membaca Shalawat, karena dengan memperbanyak baca Shalawat kepada kepada Rasulullah niscaya akan bertemu dengannya.
“Celak lah bagi umat KU yang tidak bisa memandang wajah Baginda Rasulllah Muhammad SAW nantinya di Yaumul akhirat kelak. Kita hidup didunia tujuannya untuk apa?, Kalau bukan untuk bisa memandang wajah Nabi Muhammad SAW. Tidak ada nikmat yang paling tinggi kecuali bertemu dengan sang Baginda Rasulullah Muhammad SAW,”pesannya.
Masih kata Habib Umar Rofiq, bahwa dengan memperbanyak membaca shalawat akan memberikan karunia kepada nya, yaitu bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW.
“Dalam kehidupan kita ini yang harus menjadi prioritas adalah dengan mengikuti jalannya kehidupan Bagina Nabi Muhammad SAW, Jangan kita berpaling dari jalan Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Ikuti jalannya, karena jalannya mengikuti jalannya adalah jalan-jalan yang juga kita ajarkan kepada anak-anak kita dan keluarga keluarga kita. Satu jalan untuk kemenangan kita dapat selamta dunia akhirat adalah mengikuti Jalannya Nabi Muhammad SAW,”ungkapnya.
Sementara Laporan Ketua Panitia Peringatan Isra Mi’raj dan Haul Akbar Guru Sekumpul, H. Irfan, yang disampaikan oleh Herfianto menyampaikan terima kasih kepada seluruh Habaib, Ulama, Para Ustadz, Tokoh Agama, Ketua PHBI Mimika dan seluruh jamaah yang telah hadir.
“Kepada panitia dan seluruh pihak yang sudah turut mensukseskan acara ini, atas nama panitia menyampaikan terima kasih dan maaf pula bisa ada kekurangan dan keterbatasan selama acara ini terlaksana,”ucap Herfianto.
Sedangkan Pembacaan Manaqib (Perjalanan Hdup) Syaikh Zaini Bin Abdul Ghani Al-Banjari Martapura (Guru Sekumpul) ke 20 disampaikan oleh Ustaz Sufwan Nur bahwa dari cerita para ulama, para guru-guru, para murid, para keluarganya, dan orang-orang terdekat beliau, tentang kealimanan Abah Guru sekumpul dalam permasalahan ilmu, tentang ketekunannya dalam beribadah, tentang kesabaran dalam mengajak umat untuk mencintai Nabi saw dan kerurunannya Nabi saw, Istiqomahnya beliau dalam berdakwah dan banyak lagi yang belum kita ketahui akan kesholehan dan kebaikannya.
“Wafatnya orang alim merupakan duka bagi kita semua, seperti yang dituangkan Dalam Kitab Tanqih Al-Qaul Imam Al-Hafizh Jalaluddin bin Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi menuliskan dalam kitabnya sebuah hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang artinya, Barangsiapa yang tidak sedih dengan kematian ulama maka dia adalah munafik, munafik, munafik. Sampai 3 kali Nabi mengatakan Munafik. Maka tanyakan pada diri kita, apakah kita termasuk diantara orang Yang sedih atas kematian para ulama, maka jawabannya ada pada hati kita masing-masing.
Guru Sekumpul adalah seorang zuriat Syaikh Muhammad Arsyad bin Abdullah Al-Banjary (Datu Kalampayan)dan juga beliau zuriat Rasulullah SAW, karena Datu Kalampayan itu turunan dari Sayyidina Husein (cucu Rasulullah SAW). Beliau mengikuti jejak datu beliau yaitu Datu Kalampayan, yang pernah tinggal di Keraton Martapura kemudian pindah membuka perkampungan baru di Dalam Pagar. Begitupula beliau tinggal di Keraton Martapura, kemudian hijrah ke Sekumpul, membuka komplek perumahan yang dikenal dengan Komplek arRaudhah atau dalam Regol, yang kemudian meluas ke sekelilingnya sehingga terbentuk Gang Taufik, Gang Mahabbah, Gang Bersama dan lainnya.(tm1)
Laporan Ketua Panitia disampaikan oleh Herfianto,SH/Foto : Istimewa