Berkunjung Asisten II, Komisi II Tekankan Peningkatan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan

Suasana Pertemuan antara Asisten II Setda Mimika, Frans Kambu dengan Komisi II DPRK Mimika, Kamis (31/8/2025)Foto : redaksi

TIMIKA, (taparemimika.com) – Berkunjung dan bertemu Asisten II Setda Mimika, Frans Kambu pada Kamis, (31/8/2025), Komisi II DPRK Mimika Dorong peningkatan Ekonomi rakyat dan sedapat mungkin pemerataan pembangunan di semua sektor untuk masyarakat dan kabupaten Mimika.

Hal tersebut ditekankan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika – Papua Tengah agar pemerataan pembangunan hingga ke Wilayah Pesisir dan Pedalaman dan pegunungan.

Pemerataan pembangunan sebagai penggerak investasi, pertumbuhan Ekonomi, dan pemerataan pembangunan khsusnya wilayah Pesisir dan pedalaman.

Hal tersebut terungkap saat Komisi II DPRK Mimika melakukan pengawasan tahap II tahun 2025 ke Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Mimika yang berlangsung di ruang kerjanya, di Pusat Pemerintah (Puspem) SP 3 Kabupaten Mimika, Kamis (31/7/2025).

Dalam kegiatan pengawasan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi II, Dolfin Beanal, dihadiri anggota lainnya, Stefanus Onawame, Dessy Putrika Ross Rante, SE, Bilianus Zoani, SE, Derek Tenouye, Luther Beanal, dan Adolina Magal. Kehadiran Rombongan Komisi II itu diterima langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu.

Pada kesempatan tersebut, asisten II Setda Mimika, Frans Kambu menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja dari Komisi II DPRK Mimika dengan Asisten I Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Mimika. Tentu ini menjadi momen yang bermanfaat untuk sama sama berdiskusi sebagai mitra kerja dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab kita masing masing kedepan.

“Kami melaksanakan tugas pengawasan kepada OPD OPD yang dibawa naungan Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan,”sebutnya.

Ketua Komisi, Dolfin Beanal pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa pertemuan hari ini luar biasa. Dimana eksekutif dan legislatif menjalankan tugas dan fungsi masing masing hanya dengan satu tujuan yaitu membangun Mimika lebih baik dari hari ke hari, seperti infrastruk pembangunan, dan rumpun Ekonomi.

“Sebagai mitra kerja, tentu kita akan lakukan komunikasi, koordinasi agar hal hal ini menjadi perhatian kita bersama,” ujaranya.

Anggota Komisi lainnya, Bilianus Zoani menegaskan agar pemerintah Daerah melalui OPD OPD dibawa naungan Asisten II untuk lebih mem perhatikan status lahan dalam membangun dan/atau mengerjakan proyek infrastruktur.

“Status lahan harus betul betul diperhatikan. Apakah sudah jelas atau belum, sehingga ada pembangunan kedepan tidak mengalami kendala,” ujarnya.

Selain itu, Terkait bantuan sosial, kata Bilianus Pemkab Mimika melalui OPD teknis harus melakukan pendataan yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih sebagai penerima manfaat.

Sementara Stefanus Onawame menyoroti infrastruk pembangunan di Wilayah pelosok ada yang mandek atau tidak selesai hingga tanggal jatuh tempo.”Hal seperti ini harus jadi catatan untuk mengingatkan kepada pekerja (kontraktor) agar kedepan tidak terulang lagi,”ujarnya.

Sedangkan Derek Tenouye menilai Infrastruktur pembangunan belum begitu nampak di wilayah pesisir dan pedalaman.Serta pengawasan sangat minim.

Termasuk bantuan rumah layak huni kata Derek harus tepat sasaran. “Jangan sampai ada orang yang mampu tapi mendapat bantuan rumah layak huni,” ujar Derek.

Selanjutnya, Dessy Putrika Ross Rante berharap Asisten II perlu mengingatkan kepada OPD teknis agar memperjelas lagi terkait bantuan bibit ternak babi. “Kira kira mekanisme pembagian bantuan bibit ternak itu seperti apa, untuk Distrik apa apa saja, dan siapa siapa yang dapat. Hal ini harus transparan,” ujarnya.

Selain itu, Dessy Putrika juga berharap Dalam pengelolaan Koperasi Merah Putih harus ada pendamping yang paham tentang koperasi. Karena berbicara tentang koperasi berarti peningkatan ekonomi menjadi perhatian bersama sama.

“Pendamping pengelola koperasi ini sangat penting.Bila perlu perdayakan orang orang distrik setempat,”saranya.

Selain itu, Peningkatan SDM juga harus jadi perhatian serius lanjut Dessy harus jadi perhatian bersama.

Sedangkan Adolina Magal membeberkan kendala yang dihadapi masyarakat di Distrik Hoya, seperti transportasi, pendidikan, kesehatan, termasuk infrastruk pembangunan jembatan.

Ia juga kembali menyentil los Pasar Sentral yang seharusnya digunakan untuk lapak jualan, tapi dijadikan tempat judi.

“Kita melihat sendiri saat kunker Komisi II beberapa waktu di pasar Sentral. Tolong diperhatikan,” tegasnya.

Menanggapi kritik, saran serta masukan dari Komisi II tersebut, Asisten II Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Kabupaten Mimika, Frans Kambu menyampaikan terima kasih atas segala masukan, kritik saran ini menjadi catatan kami untuk mengingatkan kepada OPD OPD terkait.

Dikatakan Frans, Tentu suatu pekerjaan itu pasti ada ketentuan waktu,seperti pekerja fisik Pembangunan. “Hal ini tentu jadi konsen kedepan serta tingkatkan pengawasan yang ketat terhadap kontraktor/pekerja,” ungkapnya.

Sementara keterbukaan bantuan bibit ternak babi, Kata Frans, Pihaknya akan koordinasi dengan OPD terkait untuk memastikan sasaran penerima manfaat. (tm1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *