Lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Iwaka/Foto : dok : redaksitaparemimika.com
TIMIKA, (taparemimika.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika menghadapi kendala dalam pengelolaan sampah. Dengan armada truk yang terbatas dan termakan usia serta anggaran yang tidak memadai membuat sejumlah wilayah di Mimika belum bisa dijangkau seperti Kwamki Narama, Kampung Kadun Jaya, wilayah mile 32 distrik Kuala Kencana.
Kepala DLH Mimika, Jefri Deda, mengatakan bahwa saat ini pihaknya hanya mampu melayani wilayah SP1-SP4, hingga SP3, menggunakan dana yang telah dialokasikan. Sementara untuk Kwamki Narama dan instansi vertikal lainnya, pihaknya masih kesulitan karena keterbatasan anggaran.
“Kami belum bisa layani jalur seperti Kwamki Narama dan kawasan institusi seperti Brigif, Kodim, Polres, dan lainnya. Dana yang tersedia belum cukup untuk menjangkau sampai ke sana,” ungkap Jefri saat ditemui di Kantor DPRK Mimika, pada Senin (8/9/2205).
Menurutnya, saat ini DLH Mimika memiliki 21 unit truk pengangkut sampah, namun, jumlah tersebut belum bisa untuk melayani seluruh wilayah Mimika. Untuk idealnya DLH Mimika membutuhkan 25 armada agar 18 jalur layanan dari Brigif hingga Poumako bisa terlayani dengan baik.
“Armada yang ada sekarang juga sebagian besar sudah tua. Kami sudah ajukan tambahan tiga unit lagi, mudah-mudahan bisa disetujui dalam anggaran induk tahun 2026,” ujarnya.
Setiap harinya, truk-truk pengangkut ini mengangkut rata-rata 93 ton sampah dari berbagai wilayah, dengan wilayah Koperapoka dan Wania menjadi penyumbang terbesar berdasarkan hasil timbang yang mana sekitar 80% sampah yang masuk merupakan sampah plastik.
Meski DLH telah memiliki Pusat Daur Ulang (PDU), hasil olahan masih minim.
“Dari semua sampah yang masuk, hanya kurang dari 1 ton yang bisa kami proses di PDU karena baru punya satu mesin,” kata Jefri.
Melihat kondisi tersebut, Bupati Mimika mendorong agar PDU dibangun di setiap kelurahan. Konsep ini terinspirasi dari model pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang dinilai berhasil mengurangi volume sampah plastik.
“Kalau ingin benar-benar hilangkan sampah dari sumbernya, ya harus ada PDU di tingkat kelurahan. Itu target kita ke depan,”ungkap Jefri. (tm1)