Kampung Waituku /Ana Balla/Foto : istimewa
TIMIKA, (taparemimika.com) – Kunjungan kerja Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mimika ke Kampung Waituku, Distrik Jita, kabupaten Mimika, Papua Tengah menyisahkan jejak mendalam, terutama bagi anggota Pokja 1 Bidang Keagamaan, Anna Bala.
Dalam refleksi yang ia sampaikan, perjalanan ini bukan sekadar tugas rutin, melainkan momen perenungan yang menyentuh hati tentang kontras tajam antara gemerlap Kota Timika dan realitas kehidupan di kampung yang secara geografis berada “di tengah keramaian” kota itu.
“Perjalanan kali ini menyentuh hatiku. Aku banyak terdiam, merenungkan keramaian kota Timika dengan segala kecanggihannya.Waituku, satu kampung kecil [yang] tidak ada sekolah, anak-anak SD harus menyeberang bila hujan, jembatan kayu sudah mau patah,”ungkap Ana Balla.
Diceritakan bahwa Waituku, sebuah kampung yang tampak terisolasi dari modernitas, menghadapi tantangan mendasar. Fasilitas pendidikan hampir tidak ada; anak-anak usia sekolah dasar harus mempertaruhkan keselamatan menyeberangi jembatan kayu yang rusak saat hujan.
Meskipun terdapat satu PAUD yang dikelola gereja, ketiadaan guru membuatnya tidak berfungsi optimal. Jumlah anak usia sekolah yang tinggi menunjukkan kebutuhan mendesak akan perhatian pendidikan.
Di bidang kesehatan, terdapat satu Pustu kecil yang diisi oleh tiga perawat, ditambah dua perawat yang bertugas di kampung seberang. Namun, Anna Bala juga menyoroti ketiadaan kios atau pusat perbelanjaan, yang memaksa warga harus menempuh perjalanan ke ibu kota distrik untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, kampung ini masih belum menikmati akses listrik yang menyala 24 jam, sebuah indikator kesenjangan infrastruktur yang signifikan.
Di tengah keterbatasan, Waituku menyimpan kekayaan budaya yang unik. Anna Bala terkesan dengan ukiran khas dan tas unik yang menarik, lengkap dengan hiasan kepala suku Sempan yang menjadi ciri khas kampung tersebut. Kerajinan tangan ini berpotensi besar untuk dikembangkan, sejalan dengan visi Dekranasda dalam mengangkat produk lokal.
Mengakhiri renungannya, Anna Bala menyampaikan harapan besar agar ungkapan dan kebutuhan masyarakat Waituku dapat segera terjawab di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Mimika saat ini.
“Di akhir permenungan, kiranya ungkapan harapan masyarakat akan terjawab dalam pemerintahan bapak Bupati dan Wakil Bupati serta Tim PKK dan Dekranasda,” tutupnya penuh harap, sambil menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Pokja 1 untuk merasakan langsung realitas di Waituku.
Kunjungan Tim PKK ini menjadi cerminan nyata bahwa masih ada sudut-sudut di Kabupaten Mimika yang membutuhkan uluran tangan dan perhatian serius dalam penyediaan infrastruktur dasar, pendidikan, dan kesehatan.(tm1)















