Sejumlah anggota Komisi DPRD Mimika saat berada di area Pabrik Pengolahan Ikan di PT Delta Indotuna Pasific Bitung, Sulawesi Selatan, Senin (15/7/2024) /Foto : redaksi
MANADO, (taparemimika.com) – Setelah mendapatkan pemaparan dan penjelasan dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara DR Ir. Tienneke Adam, M.SI, pada Senin (15/7/2024) pagi, rombongan studi banding Komisi B DPRD Mimika, Provinsi Papua Tengah dihari yang sama menyempatkan untuk meninjau dan melihat secara langsung seluruh proses pengalengan ikan di PT Delta Indotuna Pasific yang ada di kabupaten Bitung, Sulawesi Utara.
Setibanya di pabrik PT Delta Indotuna Pasific Bitung, rombongan komisi B DPRD Mimika diterima secara langsung oleh General Manager Helmy Adi bersama jajaran dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara DR Ir. Tienneke Adam, M.Si dan langsung menggelar pertemuan singkat untuk mendengarkan secara lengkap proses awal hingga eksport pengalengan ikan di perusahaan tersebut.
General Manager PT Delta Indotuna Pasific, Helmy Adi bahwa di pabrik ini perusahaan pengolahan ikan ada beberapa Produk yang dihasilkan berupa ikan falet, produk ikan kaleng dari berbagai jenis ikan dengan mampu menghasilkan kapasitas 800 ton perhari dan pembekuan ikan dengan kapasitas 30 ton perhari.
“PT Delta Indotuna Pasific selain memproduksi jenis olahan ikan, juga menghasilkan sisa limbah olahan berupa kepala ikan dan tulangnya kami jadikan sebagai bahan pakan ternak, yang juga dapat menghasilkan penghasilan, “ungkapnya.
Foto bersama Rombongan Komisi B DPRD Mimika dengan Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara DR Ir. Tienneke Adam, M.SI bersama staff, dan General Manager PT Delta Indotuna Pasific, Helmy Adi di kabupatrn Bitung Sulawesi Utara, Senin (15/7/2024) /Foto : redaksi
Helmy juga mengaku, kebutuhan ikan untuk pengolahan di PT Delta Indotuna juga didatangkan dari luar Sulawesi Utara, yaitu dari Biak dan Sorong.
Sementata Sekretaris Komisi B, Rizal Pata’dan mengatakan, dalam rangkaian kegiatan studi banding terkait mengelola sektor Kelautan dan Perikanan di Sulawesi Utara, Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Mimika Provinsi Papua Tengah, berkunjung ke Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulut) untuk mencari tahu bagaimana cara atau trik dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi kabupaten Mimika dari sektor Kelautan dan Perikanan.
“Sulawesi Selatan ada sedikit kemiripan dengan Papua yang juga memiliki sumber kekayaan laut seperti ikan, namun kami di Mimika belum memaksimalkan sektor Kelautan dan Perikanan. Kami berharap dengan mengunjungi pabrik ini semoga kedepan dapat memungkinkan untuk membangun kerjasama, kenapa tidak, “tegas Rizal.
Wakil Ketua Komisi B, Mathius Uwe Yanengga mengaku, Komisi B DPRD Mimika memilih Sulawesi Utara sebagai salah satu tujuan lokasi studi banding kali ini karena sektor kelautan dan Perikanan memiliki potensi besar sebagai sektor unggulan dan penggerak utama yang membangun perekonomian daerah provinsi Sulawesu Utara yang maju.
“Sulut juga potensi ekonomi pada sektor kelautan dan perikanan dalam pengembangan kekayaan laut non ikan dan energi laut, pengembangan kapal perikanan, industri jasa pelabuhan dalam hal pelabuhan perikanan, pengembangan usaha perikanan, dan baik perikanan tangkap maupun budidaya.
Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, DR Ir. Tienneke Adam, M.SI bahwa Sulut kita bisa berbagi pengalaman ke kabupaten Mimika dimana di sini bisa berbagi tentang hal perikanan budidaya, UMKM, Pabrik unit Pengolahan Ikan ada sekitar 120 UP menengah keatas. Dan juga ada pabrik pengalengan ada lima di Manado, ada ikan kayu dan unit usaha lainnya yang bisa berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
Rombongan Komisi B dipimpin langsung oleh Ketua Komisinya, Nurman Karupukaro, Wakil Ketua Komisi Mathius Yanengga, Sekretaris komisi Rizal Pata’dan, bersama anggota lainnya, Anton Pali, Lexy Linturan, Semuel Bunai, Merry Pongutan, Tanzil Azharie, Amandus Gwijangge, Aser Gobay dan Karel Gwijangge.
Turut mendampingi Komisi B DPRD Mimika dalam studi banding tersebut, Kabid Budi Daya Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Mimika, Lucky Yosep Wokas dan Salah satu staff. (tm1)