Ingin Tahu Kuota Dan Penyebab Kelangkaan BBM  Jelang Nataru, DPRD Mimika Kunjungi Jober Pertamina

Suasana Pertemuan Anggota DPRD Mimika Pokja Kelangkaan BBM dengan Pihak Jober Pertamina Timika di Poumako, distrik Mimika Timur, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/12/2024)/Foto : redaksi

TIMIKA, (taparemimika.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika melalui Kelompok Kerja (Pokja) melakukan kunjungan kerja ke Jober Pertamina di Pomako, Distrik Mimika Timur, pada Sabtu (21/12/2024).

Pokja DPRD Soal Kelangkaan BBM ini berkunjung ke Jober Pertamina di Poumako untuk mendapatkan penjelasan dan ingin mengatahui apa sebenarnya penyebab sering terjadinya kelangkaan BBM setiap tahun jelang Perayaan Natal 25 Desember 2024 dan Tahun baru 1 Januari 2025  serta ingin memastikan kuota untuk kabupaten Mimika.

Kunjungan ke Jober Pertamina Tim Pokja yang dipimpin langsung oleh Ketua Pokjanya , Hj. Rampeyani Rachman,S,Pd (Perindo), Asri Akkas,S.Kom, (PKB),  Simson Gujangge (PDI-Perjuangan), Billy Zoani (Partai Perindo), dan Derek Tenouye (PBB).

Kunjungan ke Jober tersebut ini bertujuan untuk mencari solusi terkait kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang rutin terjadi di Kabupaten Mimika, menyebabkan antrean panjang di SPBU.

Mereka diterima oleh sejumlah pejabat Jober Pertamina Timika, diantaranya Sales Branch Manager Timika – Papua, Vifky, Hendra Setyabudi (SPV FTS) Timika dan Wahyudi (Department Head TST Timika).

Ketua Tim  Pokja, Hj. Rampeyani Rachman menyampaikan bahwa kehadiran DPRD dengan memiliki fungsi pengawasan datang untuk memastikan seberapa besar kuota BBM yang tersedia di Kabupaten Mimika mencukupi kebutuhan masyarakat, dan ingin mendapatkan penjelasan terkait fenomena kelangkaan BBM setiap tahun jelang Natal dan Tahun baru di Timika.

Menurutnya, kunjungan ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab kelangkaan BBM dan menemukan solusi yang baik bagi masyarakat.

“Kehadiran kami di sini bukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mencari solusi. Jika ada kendala, kita bisa komunikasi, sehingga tidak ada kesalahpahaman. Kami ingin mengecek langsung. Sehingga kami punya data untuk nantinya menjadi perbandingan ketika ada RDP dengan pihak-pihak terkait,” ujar Rampeyani.

Ia juga menekankan pentingnya mengetahui volume atau kuota BBM yang dialokasikan ke setiap SPBU, termasuk jenis BBM seperti Pertalite, Pertamax, dan Dexlite.

Senada dengan itu, Anggota DPRD Mimika dari PKB, Asri Akkas meminta data terkait jumlah kuota BBM di setiap SPBU. Menurutnya, ada kekhawatiran masyarakat mengenai stok BBM yang sering habis lebih cepat. Ia juga mempertanyakan apakah masalah ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman atau faktor lain.

“Kuota pembagian setiap SPBU, misalnya 16 KL, apakah itu habis dalam sehari? Kami ingin tahu apa kendalanya, apakah karena kuota yang terbatas atau keterlambatan pengiriman,”ungkap Akkas.

DPRD juga memastikan mekanisme distribusi BBM berjalan sesuai prosedur. Jika kelangkaan masih terjadi, DPRD akan mencari tahu sumber masalahnya untuk menghindari saling menyalahkan di tengah masyarakat.

“Kami ingin mencari solusi agar masyarakat tidak lagi merasakan dampak dari kelangkaan ini,” tambahnya.

Foto Bersama Anggota DPRD Mimika dari Pokja Kelangkaan BBM dengan Pimpinan Jober Pertamina Timika/Foto :redaksi

Sedangkan anggota DPRK dari Perindo, Billy Zoany mengatakan dengan berkunjung ke Jober Pertamina kami ingin mendapatkan kejelasan apa yang menjadi kendala sehingga terjadi kelangkaan dan terjadinya antrean di sejumlah SPBU di Timika.

“Kami ingin tahu soalnya dimana, karena seperti di SPBU terjadi antrena truk karena keterbatasan Bio Solar. Kita mau cari solusi sehingga diluar sana tidaka da saling menyalahkan,”ucapnya.

Senada anggota DPRD dari PDI Perjuangan, Simson Gwijangge menegaskan Pokja yang dibentuk saat ini oleh DPRD Mimika ada beberapa hal yang menjadi perhatian yaitu soal harga sembako, kamtibmas dan soal kelangkaan BBM. Dan Pokja kelangkaan BBM ini berkunjung ke Jober Pertamina ini bagian dari mencari solusi dan memastikan ketersediaan BBM jelang Natal dan Tahun Baru aman.

“Kami Pokja BBM kesini untuk memastikan bahwa tidak terjadi krisis BBM di kota Timika Jelang Natal dan Tahun Baru, jadi kami kesini untuk mencari solusi tidak terjadi antrean atau krisis BBM,”tegasnya.

Kami dewan ingin tahu kejelaaan soal penyebab kelengkaan atau apa yg menjadi kebdala. Kami tim sdh bagi. Dan kami ditugaskan untuk untuk mencari solusi..

Sedangkan anggota DPRD dari PBB, Derek Tenouye mengatakan DPRD sebagai mitra dari Pertamina ingin membantu mencari solusi agar persoalan BBM yang setiap tahun jadi masalah ini bisa teratasi.

“Kehadiran kita disini hanya menjalankan fungsi dewan pengawasan dan control khusus soal kelangkaan BBM, karena itu kami ingin mendapatkan keterangan apa yang menjadi kendala dilapangan agar sama-sama mencari jalan keluar untuk tidak lagi terjadi kekosongan BBM,”tegasnya.

Sales Branc Manager (SBM) Pertamina Timika-Papua, Vifky mengatakan bahwa penyebab kelangkaan BBM dalam beberapa minggu kemarin disebabkan karena adanya kerusakan dua kapal pengangkut yang mengalami kerusakan sehingga dari November dan Desember yang mengganggu pasokan BBM jenias Pertalite, Pertamax dan Bio Solar dari Tual ke Timika.

“Kami punya kapal pengangkut BBM itu ada empat, namun ada dua unit yang mengalami kerusakan sehingga mengganggu suplay BBM berkurang di Timika. Kerusakan ini terjadi di Bulan November dan Desember”ungkapnya.

Namun Kata dia, dua kapal yang sempat mengalami kerusakan sudah bisa beroperasi kembali dan sudah stabil dalam suplay dari Tual ke Timika.

“Memang sempat terjadi kekurangan stok karena kita batasi suplay ke SPBU karena ada armada kapal yang rusak, namun saat ini sudah bisa kembali normal. Saya jamin dan memastikan bahwa Natal hingga tahun baru BBM untuk di Kabupaten Mimika,”ungkapnya. (tm1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *