Sekretaris Komisi II DPRK Mimika, Adrian Andhika Thie/Foto : redaksi
TIMIKA, (taparemimika.com) – Komisi II Dewan Perwakilan Kabupaten (DPRK) Mimika siap mendukung program dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) kabupaten Mimika dalam rangka melakukan pengembangan dan pengadaan serta Pembibitan babi demi menekan harga jual bibit dan daging babi yang sangat tinggi di kabupaten Mimika.
Keresahan warga terkait harga babi di Mimika menjadi salah satu catatan khusus untuk diperjuangkan dan menjadi fokus para anggota DPRK untuk mengembalikan harga normal.
Sekertaris Komisi II DPRK Mimika, Adrian Andhika Thie menjelaskan pihaknya telah mendengar beberapa program-program yang dilaksanakan oleh Disnakeswan mulai dari pengembangan, dan pengadaan pembibitan babi untuk menekan harga babi.
“Kita cari solusi bersama sama dengan pemerintah kami juga (dewan) siap untuk mengawas dan mensupport apa yang bisa kami lakukan untuk program ini bisa membantu pangan lokal di Mimika bisa harga normal agar bisa memproduksi lebih banyak, dimana dulu Timika menjadi swasembada babi, kita bisa kembalikan itu,” ungkapnya.
Dimana akibat wabah ASF mengakibatkan lebih dari 10 ribu ekor babi di Timika mati dan peternak banyak yang mengalami kerugian sehingga kini Timika tak lagi swasembada daging babi dan harganya melaju tinggi.
“Tapi di pasaran juga bisa sampai, 190-200 perpotong , yang mana itu harapnya kembali ke normal sekitar 90-110 ribu maupun bisa rendah. Mau tidak mau kita datangkan dulu,”sebut Adrian Andhika Thie, Politisi Muda sekaligus Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DPRK Mimika kepada wartawan, Rabu (4/6/2025).
Ia juga menjelaskan pihaknya sudah memberikan saran kepada Disnakeswan yang memiliki kandang untuk pengelolaan babi yang beralamat di SP6 yang kini disana ada sekitar 30 ekor indukan.
“Kita siap support dari dewan untuk bagaimana membantu bahwa kedepan fasilitas ini ditambah lagi jadi fasilitas tempat, untuk induk babi, agar dari situ istilahnya dari situ harga lebih murah,” ujarnya.
“Saat ini kita tidak punya kuantitas cukup untuk salurkan keluar ke masyarakat, mau tidak mau seperti informasi dari Disnakeswan ada penambahan sekitar 400 ekor babi anakan bibit, bibit ini kan kita bicara umur tertentu lalu dipotong ini kita harus bisa pikir selain anakan bibit ini kita datangkan juga persiapan induk babi supaya kita punya proses kedepan kita tidak perlu salurkan lagi dari luar, kita bisa ciptakan sendiri bagaimana produksi sendiri daging babi dari Mimika,” pungkasnya. (tm1)