Rombongan Komisi B DPRD Mimika saat meninjau Lokasi Pasar Wonososari Jaya (SP4) distrik Wania, didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Petrus Palli Ambaa bersama sejumlah staffnya, serta Kepala Distrik Wania, Mathius Sedan juga bersama staff, Kamis (1/8/2024)/Foto : redaksi
TIMIKA, (taparemimika.com) – Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika pada Kamis (1/8/2024) siang berkunjung dan melihat langsung kondisi serta aktifitas Pasar di Kelurahan Wonosari Jaya (SP4) distrik Wania, kabupaten Mimika. Kunker Komisi B DPRD ke Pasar Sp 4 untuk memastikan apakah pasar tersebut sudah difunsikan karena yang dikabarkan selama ini belum ditempati.
Rombongan Komisi B DPRD Mimika pada kunjungannya ke Pasar SP 4 diantaranya, Rizal Pata’dan (Sekretaris Komisi), Anton Palli, Tanzil Azharie, Merry Pongutan, Lexy Linturan dan Semuel Bunai. Mereka didampingi oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Petrus Palli Ambaa bersama sejumlah staffnya, serta Kepala Distrik Wania, Mathius Sedan juga bersama staff.
Sekretaris Komisi B DPRD Mimika, Rizal Pata’dan dihadapan Kadisperindag, Kadistrik dan staff serta Penjaga Pasar SP 4 berharap semua pedagang dan penjual berbagai jenis usaha untuk bisa terpusat di Pasar SP 4 sehingga pengunjung atau konsumen bisa ramai.
“Pasar Sp4 yang sudah dibangun dengan anggaran yang cukup besar, harus kontinyu dimanfaatkan sebagai tempat perputaran ekonomi khususnya di wilayah Distrik Wania. Bagaimana pun caranya, pihak Dinas , Distrik dan Satpol PP dan pihak terkait untuk bisa terus mensosialisasikan agar pedagang dan penjual menempati pasar yang sudah ada,”pinta Rizal Pata’dan.
Terkait adanya kekhawatiran dari pemilik lapak di Pasar Sp4 untuk tidak memberikan kesempatan kepada pedagang lainnya yang hendak berjualan musiman, harus dikoordinasikan secara baik dengan melibatkan semua unsur di Distrik.
“Kalau ada agenda dari Disperindag untuk mendatangkan penjual kebutuhan masyarakat yang hanya bersifat sementara harus diberikan ruang. Sehingga terlihat aktifitas Pasar disini ramai dan perputaran ekonomi semakin baik, kita harus menghidupkan rumpun ekonomi di Distrik Wania. Kalau ada ide dari Disperindag untuk gabungkan pedagang harusnya direspon baik,”katanya.
Hal senada juga diharapkan anggota Komisi B Anton Palli, bahwa semua pihak harus punya komitmen bersama baik dari Satpol PP, Distrik dan Dinas Tehnis serta pengelola Pasar untuk mencari solusi bagaimana caranya pasar yang sudah ada di ramaikan dengan pedagang.
“Harus ada inovasi dan metode untuk bisa menyatukan semua pedagang dan penjual untuk terpusat di Pasar SP4, sehingga aktifitas ekonomi di distrik Wania bisa meningkat,”tegas Anton Palli.
Sementara Lexy Linturan anggota Komisi B dari Fraksi Demokrat mengusulkan agar adanya rencana pedagang dan penjual yang terjadwal untuk berjualan di Pasar Sp4 ini harus didukung, karena ini bagian dari merangsang konsumen atau warga untuk datang berbelanja.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Petrus Palli Ambaa, mengakui rencana untuk mendatangkan sejumlah pedagang dan penjual berbagai macam kebutuhan masyarakat ke Pasar Sp4 sudah fix, sekarang tinggal menunggu pihak pasar SP4 bisa memberikan ruang dan kesempatan tidak.
“Sejumlah pedagangd ari Pasar Sentral sudah bersedia berjualan dengan jadwal Sabtu atau Minggu disini, kalau sudah diperbolehkan maka Sabtu besok atau hari yang sudah dijadwalkan bisa segera direalisasikan. Kalau pasar ini ramai, pasti pendapatan pedagang dan penjual lokal maupun Non lokal bisa mendatangkan keuntungan. Saya harap Kadistrik dan Pengelola Pasar bisa menyetujui rencana ini,”pinta Petrus Palli Ambaa. (tm1)