26 Puskesmas Hadiri Penyusunan dan Pemaparan Program Prioritas Untuk Renja Tahun 2025

Suasana kegiatan pertemuan penyusunan Program Prioritas untuk Rencana Kerja (Renja) untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2025, Rabu (16/10/2024)/Foto : sumber humas JMSI Mimika

TIMIKA, (taparemimika.com) – Dihadiri oleh 26 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang berada di wilayah kerja se kabupaten Mimika, menghadiri kegiatan pemaparan dan penyusunan Program Prioritas untuk Rencana Kerja (Renja) untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) tahun 2025

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika menggelar Pertemuan Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2025 di Hotel Horison Utima, di Jalan Hasanauddin Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Rabu (16/10/2024).

Sekretaris Dinkes Mimika, Fransiska Tekege ditemui di sela-sela kegiatan tersebut memaparkan sejumlah rencana program kerja prioritas Dinkes Mimika Tahun 2025.

Program-program tersebut yakni pengelolaan pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, Balita dan usia Pendidikan dasar.

“Untuk usia pendidikan dasar kami tetapkan dari PAUD sampai SMA,” kata Anastasia.

Program lainnya yaitu pengelolaan pelayanan Kesehatan usia produktif, usian lanjut, penderita  hipertensi, penderita diabetes melitus, orang dengan ganguan jiwa berat, orang terduga  tuberkuolisis dan orang dengan risiko terinveksi HIV.

Selain itu Dinkes juga masih melanjutkan program penurunan angka stunting di Kabupaten Mimika, pengelolaan pelayanan kesehatan  gizi masyarakat dan lingkungan, peningkatan upaya promosi kesehatan, advokasi, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Kemudian pengelolaan pelayanan promosi kesehatan  dan kesehatan ibu dan anak.

Program pengadaan obat, bahan habis pakai,  bahan medis habis pakai, vaksin, makanan  dan minuman di fasilitas Kesehatan.

Dinkes juga merencanakan program pengelolaan pelayana kesehatan  malaria, penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, pelayanan penderita kausta, filariasis dan frambusia.

Kemudian pengelolaan  surveilans kesehatan, pelayanan jiwa dan NAPSA (narkotika, psikotripika dan bahan adiktif lainnya, baik zat alamki atau sintetis), penyakit menular  dan tidak menular seperti hepatitis.

Program laimanya yakni kewaspadaan dini dan respon wabah, pelayanan kesehatan orang dengan HIV, pelayanan kesehatan orang dengan TBC dan pengelolaan  jaminan Kesehatan Masyarakat.

Dinkes juga membuat program pengadaan sarana dan prasarana, alat kesehatan, pembangunan  sejumlah Puskesmas, pembangunan fasilitas Kesehatan,   penambahan klinik jiwa, Pembangunan klinik di Lapas, pembangunan beberapa Pustu, Pembangunan rumah  dinas untuk tenaga kesehatan.

“Kami juga merencakana program pelayanan konsultasi kesehatan melalui telemedicine pada Faskes tingkat satu,” pungkasnya. (tm1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *