BUDAYA SUKU KAMORO IDENTIK “3S” DAN BENDERA MERAH PUTIH SELALU HADIR DI SETIAP RITUAL ADAT

Sekelompok warga tengah menaiki sebuah perahu khas Suku Kamoro dalam sebuah pesta di Kampung Miyoko, Distrik Mimika Tengah,Kabupaten Mimika, Papua Tengah/Fotografer : husyen opa

TIMIKA, (taparemimika.com) – Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) dari pemekaran Papua Induk merupakan salah satu Kabupaten di Papua yang dulunya masih berstatus bergabung dengan Kabupaten Fakfak.

Dan di Kabupaten Mimika terdapat salah satu Suku sebagai suku pemilik Hak Ulayat, mereka adalah Suku Kamoro (Pesisir/Pantai) merupakan suku yang mendiami wilayah selatan Papua yang membentang dari Sungai Otakwa di sisi timur berbatasan dengan Kabupaten Asmat, Papua Selatan hingga mendekati Potowai Buru di sisi barat berbatasan dengan Kabupaten Kaimana, Papua Barat.

Uniknya, bahwa Suku Kamoro secara turun temurun merupakan salah satu suku yang punya keanekaragaman budaya,seni dan ritual ritual adat yang secara turun temurun sampai sekarang masih terus ada. Namun belakangan ini berbgaia budaya kesenian dan budaya dan kerajinan memahat (Buat ukiran patung) minim perhatian dari pemerintah.

Dari potret dan gambaran dibeberapa kegiatan, setiap ada pesta adat, momen-momen peresmian Rumah Ibadah, atau kegiatan pemerintahan sering menampilkan budaya dan seni Suku Kamoro. Satu yang harus diberi apresiasi bahwa setiap acara budaya dan seni Bendera Merah Putih yang menjadi bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu hadir dan menjadi Pernik wajib yang harus disertakan.

Sebagaimana kegiatan Pesta Atraksi Perahu di Sungai Miyoko yang digelar beberapa waktu lalu, yang sempat diabadikan jurnalis taparemimika.com.

Suku Kamoro tidak mengenal sistem pertanian sehingga mereka kembali kepada kehidupan mereka sebagai nelayan dan hidup berpindah-pindah dari satu tempat ketempat yang lain (nomaden). Mereka memiliki semboyan, yaitu 3S (sungai, sampan, sagu).

Sungai sebagai salah satu sumber mata pencaharian dan juga sebagai saran transportasi. Tidak salah jika sungai merupakan salah satu akses utama masyarakat Kamoro untuk melakukan aktifitas sehari-hari.

Rasa sosial yang begitu kuat, membuat masyarakat Kamoro selalu berbagi dengan sesamanya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kamoro sehari-hari, mereka biasanya melakukan aktivitas seperti memangkur sagu, melaut dan meramu.

Berbagai makanan khas masyarakat suku Kamoro antara lain  tambelo, sagu, ulat sagu juga siput dan karaka, dan ikan. (husyen opa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *