Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra didampingi Kepala Distrik Wania, Matius Sedan dan Lurah Kamoro Jaya Musdalifa saat meninjau langsung aktifitas Posyando Nari Kelurahan Kamoro Jaya, Distrik Wania dan sekaligus menilai Lomba Posyandu, Kamis (24/10/2024)/Foto : husyen opa
TIMIKA, (taparemimika.com) – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra menegaskan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) saat ini telah bertransformasi, dimana tidak lagi hanya untuk melayani bayi, balita dan ibu hami akan tetapi juga telah melayani Lansia dan usai produktif.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra hari kedua tim penilaian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melakukan kunjungan ke 2 Posyandu di wilayah Distrik Wania untuk melihat secara langsung pelayanan sekaligus melakukan penilaian dalam rangka pemberian penghargaan partisipasi masyarakat, di kelurahan Kamoro Jaya, distrik Wania, kabupaten Mimika, Kamis (24/10/2024).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dalam 3 tahun terakhir bersama distrik dan kelurahan untuk meningkatkan peran posyandu sesuai dengan fungsinya.
Menurut Reynold, posyandu saat ini sudah mengalami transformasi yang dulunya hanya untuk melayani bayi balita dan ibu hamil kini sudah melayani lansia dan usia produktif.
“Posyandu itukan pos pelayanan terpadu dimana partisipasi dari masyarakat yang kita kenal dengan upaya kesehatan berbasis masyarakat,” kata Reynold.
Reynold menjelaskan, 2 dari 192 posyandu yang tersebar di wilayah Kabupaten Mimika berada pada tingkatan strata Mandiri yaitu Posyandu Kodim dan Posyandu Bhintuka, karena telah memenuhi beberapa indikator yang menjadi standar penilaian. Sedangkan lainnya masih berada pada strata pratama atau tingkatan pertama.
“Kami lakukan untuk mau menilai karena dari 192 posyandu yang mandiri itu hanya dua yaitu posyandu yang strata Mandiri,” kata Reynold.
Saat ini seluruh Posyandu di Mimika diharapkan berada pada strata mandiri. Untuk bisa sampai pada strata tersebut memiliki cakupan bayi balita untuk mendapatkan pelayanan timbang badan, ukur tinggi badan berat badan pemberian vitamin A, sekurang-kurangnya 8 kali melakukan posyandu dalam setahun, jumlah kader yang aktif, setiap bulan minimal 5 kader aktif, cakupan imunisasi dasar harus lengkap. Dari sisi organisasi posyandu berada bawah distrik apa kelurahan yang nanti akan dievaluasi oleh kepala desa sebagai ketua pokjanal ditingkat distrik kemudian yang di kabupaten itu sekda.
“Setelah kami melakukan penilaian 2 sampai 3 tahun lalu itu banyak yang masih Pratama sementara dana desanya banyak kan dana desa itu untuk menggerakkan. Hari ini kita bicara stunting bicara masalah sosial posyandu di dalam Permendagri itu tidak hanya mengatur tentang kesehatan tetapi dia mengatur 3 isu sosial yaitu yang pertama pendidikan kesehatan dan masalah sosial,” ungkapnya.
Dinas Kesehatan juga telah bekerjasama dengan distrik dan kelurahan agar bisa mendorong pelayanan posyandu untuk bisa mewujudkan generasi emas di tahun 2045
“Jadi coba kami melakukan ini karena di tahun lalu kami bekerja sama dengan beberapa kelurahan kamoro jaya kelurahan perintis kelurahan koprapoka supaya kita mendorong ini jadi kalau bicara stunting mari kita bicara mulai dari posyandu,” ungkapnya.
Sementara Kepala Distrik Wania, Matius Sedan kepada wartawan saat ditemui disela –sela menyampaikan terima kasih kepada dinas kesehatan, yang memberikan pelayanan untuk mendukung puskesmas dengan menggelar lomba antar Posyandu.
“Dengan kehadiran Posyandu tentunya bertujuan untuk bagaimana menjaga ibu hamil ketika bayi di dalam kandungan, untuk balita sendiri tiap bulannya di cek perkembangan bayi. Melalui lomba ini menajdi penyemangat bagi posyandu termasuk posyandu yang ada di wilayah distrik Wania,”tegasnya.
Melalui kegiatan lomba posyandu ini, Kadistrik memghimbau kepada seluruh warga di distrik wania untuk rutin datang ke Posyandu untuk memeriksakan kesehatan baik, anak, ibu maupun orang tua.
Sementara Kepala Puskesmas Wania, Marliana Tarukponno menghimbau warga yang ada di distrik Wania, untuk membawa bayi dan balita ke posyandu mengikuti imunisasinya hingga lima tahun.
“Jadi harus rutin semua warga atau ibu-bu yang punya bayi dan balita untuk datang secara berkala untuk memeriksakan perkembangan anak balita dan memeriksakan kesehatan lainnya,”tutup kepala puskesmas wania Marliana Tarukponno. (tm1)