Foto bersama Komisioner KPU Mimika Komisioner Bawaslu Mimika, anggota PPD dan PPS dan rohaniawan, Kamis (6/6/2024)/Foto : humas JMSI
TIMIKA, (taparemimika.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika melaksanakan kegiatan Pengambilan Sumpah Anggota Panitia Pemilihan Distrik (PPD) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 Kabupaten Mimika.
Kegiatan berlangsung di Salah satu Hotel yang ada di Mimika, Papua Tengah, Kamis (6/6/2024) diikuti oleh satu anggota PPD yakni Mimika Barat Tengah yang merupakan pelantikan kemudian sementara Distrik lainnya telah dilantik pada Kamis (16/5/2024) lalu. Sementara itu untuk anggota PPS se Distrik Mimika yang dilantik berjumlah 149 orang PPS.
Pelantikan ini dihadiri oleh Komisioner KPU Mimika Divisi Hukum, Hironimus Kia Ruma, Komisioner KPU Divisi Teknis Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy. Juga pihak Bawaslu yang dihadiri oleh Koordinator Divisi Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Mimika Diana Maria Daime, dan para tokoh agama.
Komisioner KPU Mimika Divisi Hukum, Hironimus Kia Ruma ketika membacakan Surat Keputusan (SK) Penetapan dan Pengangkatan anggota PPD berdasarkan SK nomor 14 tahun 2025, sementara untuk PPS sesuai dengan SK nomor 15 tahun 2024.
Para PPD akan bekerja terhitung sejak 16 Mei sampai 27 Januari 2025 sementara PPS bertugas terhitung sejak 26 Mei sampai 27 Januari 2025.
Komisioner KPU Mimika Divisi Hukum, Hironimus Kia Ruma dalam sambutannya mengatakan pelantikan dalam suasana pleno yang memang harusnya lebih dari tiga orang komisioner namun karena pleno penetapan bukan pengambilan keputusan sehingga tidak perlu memperhatikan quorum.
Sejak pelantikan, kata dia secara resmi para PPD dan PPS menjadi penjabat penyelenggara agenda negara.
“Ini tugas mulia. PPS adalah ujung tombak dari pilkada maupun pemilu, kalian yang nanti bentuk KPPS dan kalian yang berntuk Pantarlih” katanya.
Hironimus mengatakan KPU berharap siapapun yang akan dipilih harus orang yang dikenal oleh PPS. Dan harus berasal dari wilayah kera PPS tersebut sehingga ia tau situasi warganya.
Sementara itu ia juga berpesan untuk rekrutmen KPPS kadang ada intervensi dari oknum-oknum, kalau rekomendasi tidak diikuti biasanya akan protes.
“Saya berharap koordinasi dengan RT, kepala kampung, lurah, kepala desa harus berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa PPD atasan dari PPS. Sehingga harus mengikuti aturan hirarkis.
“Tugas paling dekat adalah membantu KPU untuk pemutahiran data,” ujarnya.
Ia menegaskan sesuai dengan janji dan pakta integritas harus netral.
“Tidak boleh partisan, tidak boleh menjadi tim sukses untuk paslon manapun. Pengetahuan kepemiluan saja tidak cukup, harus buktikan kualitas pengetahuan teknis, moral tidak buruk. Mari kita sama-sama mensukseskan pilkada yang lebih baik,” pungkasnya.
Komisioner KPU Divisi Teknis Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy dalam arahannya mengucapkan rasa apresiasi karena sudah bersedia menjadi pahlawan pemilu.
“Saya menyampaukan bahwa kalian adalah ujung tombak, sukses atau tidak sukses pilkada tergantung dari ujung tombaknya, mulai dari KPPS, Pantarlih akan muncul dari buah karya kalian,” ujarnya.
Ia berpesan agar semua komunikasi dan koordinasi harus dilaksanakan.
“Barang Siapa yang bekerja di Tanah ini dengan setia, jujur dan dengar-dengaran, maka ia akan berjalan dari tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain ((Pdt. I.S. Kijne, 1947). Mari kita buktikan ini,” pungkasnya. (*rio)