Kadistrik Tembagapura Sambut Baik Rencana Pemerintah, Buat Percontohan Kampung Adat Amungme dan Kamoro

Kepala Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Thobias Jawame,S.IP/Foto : redaksi

TIMIKA, (taparemimika.com) – Kepala Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika, Thobias Jawame,S.IP menyambut baik adanya rencana pemerintah daerah untuk membentuk kampung adat Amungme dan Kamoro sebagai percontohan dalam rangka melestarikan budaya Suku Amungme dan Kamoro.

Dengan adanya percontohan kampung adat dari dua suku pemilik hak ulayat yaitu Amungme dan Kamoro diharapkan budaya dan seni kearifan lokal dari warisan leluhur dapat dilestarikan sehingga budaya yang selama ini dimiliki Suku Amungme dan Kamoro tetap lestari dan tidak punah.

“Saya atas nama pemerintah distrik Tembagapura mengapresiasi rencana pemerintah untuk membentuk kampung adat percontohan yang ada di kabupaten Mimika, baik kampung dari wilayah pegunungan maupun wilayah pantai. Hal ini tentunya sangat baik dan harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat,”ungkap Thobias Jawame saat ditemui di Grand Tembaga Hotel, Selasa (12/1/11/2024).

Dijelaskan oleh Kadistrik Tembagapura, terkait rencana membentuk kampung peroncontohan sebagai kampung adat dirinya pada minggu lalu mendampingi tim kajian akademisi dari Uncen telah meninjau sekaligus survey empat kampung di pegunungan yaitu di distrik Tembagapura dan distrik Jila dan enam kampung di wilayah pesisir.

“Minggu lalu saya mendampingi tim kajian akademisi dari Uncen meninjau langsung ke empat kampung yang ada distrik pegunungan, dan dari empat kampung tersebut kampung Doliningokngin di Tembagapura dan Kampung Tsinga di distrik Jila yang diusulkan jadi kampung percontohan,”ungkapnya.

Sementara untuk kampung di wilayah pesisir itu tim akademisi mengunjungi distrik Jita  di enam kampung.

“Dari enam kampung yang dikunjungi di distrik Jita, ditetapkan dua kampung yaitu Kampung Bomogin dan Kampung pasir Putih sebagai kampung adat percontohan diwilayah pesisir,”katanya.

Lebih lanjut kata Thobias Jawame, melalui pencangana kampung adat Amungme dan Kamoro ini diharapkan budaya Suku Amungme dan Kamoro dapat  dilesatarikan, semoga kajian akademisi yang sedang dilakukan ini dapat menjadi hal positif sebagai bentuk program pelestarian budaya yang akan terus terjaga.

“Budaya Amungme sudah hampir hilang, dan melalui kegiatan kampung adat ini diharapkan budaya dan warisan budaya tidak punah. Terutama soal bahasa, honai, cara berpakain, cara membuat noken, berbusana, semuanya harus terjaga melalui kampung adat ini,”terang Jawame,”tutupnya. (tm1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *